Jumat, 08 Mei 2009

poem

seorang pesimistis yang tiba-tiba menjadi tidak tahu dirinya untuk menjadi apa

ketika embun mendatangi tanpa permisi
meletakkan dengan seenaknya basah diatas rambutku
aku tahu kau sedang tidak peduli, engkau tidak sedang bermimpi
hanya kutahu sepertinya ada sesuatu yang akan kumulai

wajah malam ini semakin tidak kuketahui
menatap bintang yang tanpa kutahu sedang apa dirimu
memandang awan gelap apa yang engkau geluti
bangkai kapal laut terlempar dalam makna
dalam malam dan dalam menuai mimpi-mimpi asliku

sebentar lagi diriku akan bergerak itu pasti
menyongsong kegelapan yang aku sendiri tidak tahu sebab apa ini
dari sini tentu saja semua dimulai
dari sini tentu akan diarahkan jalanku
semua akan menambah isi apakah itu wacanaku

nduk......, pirang-pirang wengi aku ra ngerti jalaran mergo opo sliramu
mecuti jagad sakiduling bumi

kemanapun kuraih hampa menjadikan diri ini trasa tanpa makna
mengambang saja rasanya
tanpa gula, tanpa rasa dapat membangkitkan gerak dalam lubuk kalbu
sekarang seyogyanya harus sudah dimulai
matahari belum juga cukup tinggi
menebar mimpi-mimpi
akankah jalan ini justru menjadi buntu oleh tujuan tidak jelasku

siapapun kurasa pernah menyetubuhi sepi
dari langit yang hanya mengernyitkan alis sinisnya

Tidak ada komentar: